Motivasi seseorang untuk membeli motor sport atau bahasa biker nya motor batangan ada berbagai macam , ada yang karena naik kelas dari cub atau bebek , ada yang menjadi motor pertama kepunyaannya , ada yang karena penggunaan sehari hari , ada pula yang membeli nya sekedar menyalurkan hoby nah berikut ini ternyata ada penggolongan level motor sport sesuai penggunaan versi pabrikan –>>
*–> dimana posisi Entry level atau motor sport harga terjangkau kebanyakan di pakai sebagai practical use , atau sebagai sarana sehari hari , di segmen ini pemiliknya jarang menggunakannya untuk keperluan hoby maupun show off
*–> motor sport Mid level kecenderungan pemiliknya selain mempergunakannya sebagai sarana sehari hari juga memperhatikan penampilan agar menarik perhatian & separuh aktifitas penggunaannya juga sebagai hobi , misal touring
*–> motor sport High level , dengan harga yang masuk jajaran menengah ke atas , kecenderungan pemiliknya hanya menggunakan 1/4 porsi pemakaian untuk dipakai Daily use , 3/ 4 porsi nya di gunakan menyalurkan hoby misal touring , nongkrong dan sebagainya sementara porsi show off nya sekitar 40% dan 60 % nya Fun to ride , biasanya sudah memiliki motor lainnya untuk harian
*–>>Motor sport premium class , ini biasanya memiliki rentang harga tertinggi & sebagai flagship product tertentu dari merk tertentu , nah kecenderungan pemiliknya lebih banyak dipakai sebagai motor penyalur hoby dibanding digunakan sehari hari , pemilik kelas ini biasanya banyak memiliki koleksi kendaraan , porsi show off dan Fun to ride berimbang , harapannya diciptakannya motor kelas ini menyenangkan di kendarai sekaligus menyedot perhatian ….. & masuk kategori pure hoby
nah tentunya skema penggolongan level motor sport diatas bukan merupakan rumusan saklek dari pabrikan , melainkan pabrikan yang mencermati & mempelajari perilaku konsumen di lapangan
Touring – ngarit – ngantor dengan motor memang kadang menjadi kebutuhan kadang juga menjadi keterpaksaan ketika eadaan mendesak , kadang memang berkendara sudah menjadi bagian dari aktifitas sehari hari , hmmmmmmm ngomong ngomong ilustrasi 2 motor diatas kebalik yakkkss? #ehhhhh
salam from warung DOHC , Wassalamu’alaykum 😉
Wah ada stratanya
Sent from my android device.
By: sijidewe aka snalpot99 on September 6, 2013
at 1:37 pm
Sen from android silihan aku.
By: azizyhoree on September 6, 2013
at 4:39 pm
alayne lagi kumat pake jampi-jampi pertamax 😆
By: sijidewe aka snalpot99 on September 6, 2013
at 5:39 pm
Call me wind because I am abtleusoly blown away.
By: Lillah on Agustus 26, 2014
at 7:47 pm
yg khusus buat angkut barang berat ada ga?
By: orong-orong on September 6, 2013
at 1:42 pm
ada. mas . motor pick up roda 3. . malah. udah. ada. Ktm gajah 500cc diesel. 🙂
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 2:38 pm
ninja multi purpose
By: rusman on September 6, 2013
at 1:47 pm
Ninja ngarit. 😎
By: azizyhoree on September 6, 2013
at 4:37 pm
jadi seharusnya yang namanya turing itu pakai motor premium, bukan motor entry? hmm
bukannya kalau turing tuh pakai motor apa aza bisa, yg penting pasang strobo #ups
hihi
By: ahmadfaisolat on September 6, 2013
at 2:06 pm
hahaha. saya. memasang. gambar. ilustrasi. bukan bermaksud membenarkan strobo . justru sengaja. sebagai ilustrasi gambaran ironis.
sad but true and make annoying. wiuuuuww. 👿
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 2:26 pm
pake strobo n toa ah…
😆
By: Roy (X-Road Wannabe - Trellis Edition) on September 6, 2013
at 2:56 pm
And I will be hate you. Bhahaha
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 3:14 pm
kegedean strobo n toa ah…
malu2in doank…
berisik iya tapi larinya gak kemana2…
😆
By: Roy (X-Road Wannabe - Trellis Edition) on September 6, 2013
at 3:42 pm
baerpatokan harga wae
By: Maskur on September 6, 2013
at 2:28 pm
Dan sebenarnya bisa dibagi lagi berdasarkan CC
<= 250 cc — harian (+ hobby)
= 650 cc — minimum riding (mall to mall, touring ala storing (angkut cargo))
By: Leopold S on September 6, 2013
at 3:00 pm
Nah. Itu. Trend. Masakini. Om. Dimana motor 600cc keatas. Juga. Masuk. Itungan perilaku pasar. . Meski. Market sharenya. Tipis. 🙂
Kalau. Awàm. Pasti nyebutnya 250cc udah flagship pasaran dalam negri
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 3:13 pm
kalau saya beda lagi bro..sepeda motor cukup bebek….uang jutaan malah habis buat alat2 pendakian…he he
By: junedz on September 6, 2013
at 3:19 pm
MantaB. Ini mah pasti. Slogannya. “Jangan ambil apapun yang menurut kalian indah , cukuplah untuk dikagumi …. , jangan tinggalkan sesuatu. Kecuali jejak kalian. “.
Hiks. Marai. Kangen. Ndaki. Mas. 😦
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 3:23 pm
saya malah kapok mendaki gunung. susah2 naek turun gunung beberapa tahun lalu di banten. akhirnya di pecundangi bocah2 banten yang bawa kelapa n kayu bakar naek turun gunung.
malu… aku malu…
😆
By: Roy (X-Road Wannabe - Trellis Edition) on September 6, 2013
at 3:43 pm
wah penggemar 1cak.com juga toh.. hehehehe
By: wijaya11 on September 6, 2013
at 4:02 pm
Sebelum di upload di sana. Aku udah pernah liat gambar ninja ngarit itu di fb. 😛
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 4:36 pm
saya masuk kategori mid ternyata,daily use dan nampang plus hobi,dipake sampe hancur dan gak mikir harga jual sekennya
By: Papa Afnhy on September 6, 2013
at 6:01 pm
Wahh. Mantab om , dipakai sampai ancur. Sepaham.
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 6:13 pm
gambar yang paling bawah.. ok juga tu 😀 😀 huahahah..
By: cicakdindingkreatip on September 6, 2013
at 6:07 pm
Ngarit mas brow. 😎
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 6:14 pm
jos sabissssss 😀
By: cicakdindingkreatip on September 6, 2013
at 6:15 pm
tot tot toooot
By: #99 bro. on September 6, 2013
at 6:24 pm
mboten pareng. 👿
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 9:05 pm
motor (jaman sekarang) = kuda (jaman baheula
😀
By: Fitready on September 6, 2013
at 8:08 pm
kuda jingkrak = flagship.
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 9:04 pm
entry level cuma buat “tambel butuh”…
http://bakulkangkungjpr1.com/2013/09/06/beneran-nggak-nich/
By: Mas Sayur on September 6, 2013
at 8:41 pm
kembali ke motivasi awal saat hendak memilih. mas. 🙂
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 9:03 pm
asiikk..mas aziz update mneh…
sik asik…
By: sethak2 on September 6, 2013
at 8:44 pm
thanks. mas support nya. 🙂
By: warung DOHC on September 6, 2013
at 9:03 pm
Penggolongan yang bagus, bukan dari harga dan bukan pula dari kubikasi.
By: Duinnn on September 6, 2013
at 10:20 pm
yang penting bermanfaat
By: fnaufala on September 6, 2013
at 10:37 pm
Simak…
By: Erit07 on September 6, 2013
at 10:41 pm
oh,, begotot tooo
By: wongndeso94 on September 7, 2013
at 11:38 am
Haduhh,,, salah paste nih kang
http://wongndeso1994.wordpress.com/2013/09/07/pengen-pelan-yajangan-naik-motor-kencang/
By: wongndeso94 on September 7, 2013
at 11:39 am
joss dah.. premium kyk kuda perang kstria jm dlu.
By: kasamago on September 7, 2013
at 1:08 pm
sippppp masss.
punya motor yang bisa ke sawah aja.
kalo mo turing ato show,,,,,,,,,nebengdotkom
hihihihihihihihi
By: beopat on September 7, 2013
at 4:55 pm
waw, fun TOWA 😀
By: ipanase on September 9, 2013
at 4:28 pm
Baru tau saya ada definisi seperti ini untuk klasifikasi motor. Hehehe
Tapi sekarang banyak juga yang menjadikan motor entry level buat touring dsb yaa.. Itu lebih ke kecintaan terhadap suatu merek sih biasanya…
By: naomi on September 23, 2013
at 10:38 am
EMANG KALO SEGMENT ITU SESUAI DENGAN FUNGSIONAL MOTORNYA. AKU ANE LEBIH KEARAH MOTOR YANG IRIT YANG BISA DIPAKAI KE KANTOR ATO JALAN2 SAMA KELUARGA
By: ghost_protocol on September 26, 2013
at 5:58 am
Yaang penting Motor irit…itu aja sih yang penting..heheh
By: sintoGENDENG on Oktober 4, 2013
at 10:12 am
yang penting irit dan okelahh klo digunainn,,,ga malu2in banget bodinya,,,,heheheh
By: nightmare on Oktober 14, 2013
at 11:56 am